UTS Kok Bisa Kayak Gini? Beda Banget dari Biasanya!


Saat mengikuti UTS Digital Marketing, saya sempat merasa gugup karena sudah menyiapkan diri dengan banyak hafalan. Namun ternyata ujian kali ini berbeda dari bayangan saya. Kertas ujian justru dianggap sebagai kanvas kosong, tempat kami bebas mengekspresikan pemahaman dengan teks, gambar, atau simbol sesuai kreativitas masing-masing.

Saya menuangkan pemahaman tentang perbedaan Marketing dan Digital Marketing dengan ilustrasi sederhana. Marketing saya gambarkan sebagai interaksi langsung, baik online maupun offline, sementara Digital Marketing saya simbolkan melalui media digital seperti TikTok, Instagram, atau website. Setelah itu, saya mendeskripsikan pengalaman membuat blog di Blogger—mulai dari mengatur favicon sebagai identitas, menambahkan sitemap, hingga mengelola tampilan blog layaknya mendesain sebuah rumah digital.

Pada bagian storyboard, saya menggambarnya kembali dengan beberapa kotak sketsa singkat yang menceritakan alur sederhana. Walau tidak detail, gambar itu membantu menyampaikan ide lebih cepat dan jelas dibandingkan jika hanya dituliskan. Terakhir, saya menuliskan tujuh elemen iklan, yaitu heading, subheading, body, CTA, logo, visual, dan kontak. Semua elemen itu saya rangkai sebagai bagian penting yang membuat iklan lebih utuh dan efektif.

UTS ini membuat saya sadar bahwa Digital Marketing tidak hanya sekadar teori, tetapi juga tentang bagaimana kita menyampaikan ide dengan cara yang paling nyaman dan kreatif. Saya belajar bahwa ujian bisa menjadi ruang untuk mengekspresikan pemahaman, bukan hanya soal nilai, melainkan juga kesempatan menemukan cara terbaik untuk mengungkapkan diri. 


Mengabadikan momen kebersamaan setelah UTS Digital Marketing



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama